BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak bukanlah orang dewasa dalam ukuran kecil. Oleh sebab itu, anak harus diperlakukan sesuai dengan tahap-tahap perkembangannya. Hanya saja, dalam praktik pendidikan sehari-hari, tidak selalu demikian yang terjadi. Banyak contoh yang menunjukkan betapa para orang tua dan masyarakat pada umummnya memperlakukan anak tidak sesuai dengan tingkat perkembangananya. Di dalam keluarga orang tua sering memaksakan keinginannya sesuai kehendaknya, di sekolah guru sering memberikan tekanan (preasure) tidak sesuai dengan tahap perkembangan anak, di berbagai media cetak/elektronika tekanan ini lebih tidak terbatas lagi, bahkan cenderung ekstrim.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat disusun suatu permasalahan bagaimana cara memberikan pendidikan yang diterapkan pada anak usia prasekolah mempengaruhi cara belajar anak pada masa dewasa nanti.
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah mendiskripsikan pengaruh cara belajar dan pendidikan anak yang baik terhadap anak usia prasekolah di usia dewasanya nanti .
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Anak Usia Prasekolah dalam berpendidikan
1. PengertianAnak Usia Prasekolah
Menurut PP No 27/1990 mengenai Pendidikan Prasekolah, pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar, yang diselenggarakan di jalur pendidikan sekolah atau di jalur pendidikan luar sekolah.
Pendidikan prasekolah itu bertujuan untuk membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan anak selanjutnya.
Pendidikan terhadap anak sebaiknya dilakukan sejak anak usia 0 tahun atau bahkan sejak dalam kandungan. Hanya saja yang perlu diperhatikan, menu pendidikan yang diberikan pada anak dalam rentangan PAUD (0-6 tahun) tidak dibenarkan seperti anak usia sekolah dengan diajak menulis dan berhitung, akan tetapi lebih pada pengenalan angka dan huruf. Oleh sebab itu, mereka cukup diberikan menu pendidikan sederhana yang diramu dalam bentuk permainan menyenangkan namun tetap efektif guna merangsang tumbuh kembang anak, baik fisik maupun non fisik.
PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dimaksudkan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak usia dini agar ia dapat tumbuh kembang secara sehat dan optimal sesuai dengan nilai, norma dan harapan masyarakat. Sesuai dengan aspek perkembangan dan kehidupan anak selanjutnya, PAUD memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :
(1) Pengembangan segenap potensi anak; (2) Penanaman nilai-nilai dan norma-norma kehidupan; (3) Pembentukan dan pembiasaan perilaku-perilaku yang diharapkan; (4) Pengembangan pengetahuan dan keterampilan dasar, serta (5) Pengembangan motivasi dan sikap belajar yang positif.
Menurut Montessori, paling tidak ada beberapa tahap perkembangan sebagai berikut:
1. Sejak lahir sampai usia 3 tahun, anak memiliki kepekaan sensoris dan daya pikir yang sudah mulai dapat “menyerap” pengalaman-pengalaman melalui sensorinya.
2. Usia setengah tahun sampai kira-kira tiga tahun, mulai memiliki kepekaan bahasa dan sangat tepat untuk mengembangkan bahasanya (berbicara, bercakap-cakap).
3. Masa usia 2 – 4 tahun, gerakan-gerakan otot mulai dapat dikoordinasikan dengan baik, untuk berjalan maupun untuk banyak bergerak yang semi rutin dan yang rutin, berminat pada benda-benda kecil, dan mulai menyadari adanya urutan waktu (pagi, siang, sore, malam).
4. Rentang usia tiga sampai enam tahun, terjadilah kepekaan untuk peneguhan sensoris, semakin memiliki kepekaan indrawi, khususnya pada usia sekitar 4 tahun memiliki kepekaan menulis dan pada usia 4 – 6 tahun memiliki kepekaan yang bagus untuk membaca.
Karena bermain merupakan cara anak kecil belajar, maka di prasekolah anak-anak belajar melalui pengalaman yang menyenangkan berdasarkan permainan. Program pendidikan prasekolah menyediakan kegiatan yang menarik dan beraneka ragam, yang mendukung minat, kebutuhan dan perkembangan anak usia dini. Para guru memberi pengalaman pembelajaran yang megembangkan keterampilan bahasa, melek huruf dan melek angka awal, dan membantu anakanak mempelajari tentang dunia sekitar. Anak-anak didukung oleh guru untuk mengembangkan kebiasaan kesehatan dan keselamatan yang baik, dan diberi peluang untuk ikut serta dalam kegiatan fisik.
Anak usia dini mengalami suatu proses perkembangan yang fundamental yang memberikan perkembangan membekas dan berjangka lama sehingga melandasi proses perkembangan anak selanjutnya. Anak usia dini memiliki sejumlah potensi baik potensi fisik-biologis, kognisi maupun sosio-ekonomi. Ia adalah individu yang sedang mengalami proses perkembangan sangat pesat serta memerlukan pembelajaran yang aktif dan energik.
Menurut para ahli psikologi, perkembangan anak usia dini (0-4 tahun) adalah sebagai “the golden age” atau masa emas dalam tahap perkembangan hidup manusia. Dikatakan sebagai masa emas, karena pada masa ini tidak kurang dari 100 miliar sel otak siap untuk distimulasi agar kecerdasan seseorang dapat berkembang secara optimal di kemudian hari. Dalam banyak penelitian menunjukkan, kecerdasan anak usia 0-4 tahun akan terbangun 50 persen dari total kecerdasan yang akan dicapai pada usia 18 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa usia 4 tahun pertama adalah masa-masa paling menentukan dalam membangun kecerdasan anak dibandingkan masa-masa sesudahnya.
Anak yang mendapatkan pembinaan sejak usia dini akan dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental, yang secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak pada peningkatan prestasi belajar anak itu sendiri.
Jadi dengan membaca artikel tadi sudah bisa dipastikan bahwa pendidikan prasekolah itu sangat penting bagi anak anda, karena dapat membangun kecerdasan anak dari dini dan hal tersebut akan dibawa sampai ia dewasa nanti.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan prasekolah itu bertujuan untuk membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan anak selanjutnya.
B. Saran
Sebaiknya menanamkan memberikan pendidikan pada anak diperlukan adanya kesabaran dan pengertian dari para orangtua. Itu adalah hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran pada anak. Hal ini disebabkan karena pada waktu orang tua atau guru mengajarkan dan menanamkan pendidikan, anak belum mengerti dan memahami tentang pendidikan. Untuk itu mereka harus memperhatikan tingkat perkembangan anak.
DAFTAR PUSTAKA
Henry N, Siahan., Peranan Ibu Bapak Mendidik Anak, Bandung: Angkasa , 1986
Theo Riyanto FIC., dkk., Pendidikan Pada Usia Dini., Grasindo, Jakarta, 2004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar